Senin, 10 Januari 2011

Harddisk Bunyi dan Tidak Terdeteksi

Pernahkah anda memasang harddisk IDE internal tambahan pada komputer anda, kemudian terdengar bunyi tek... tek... tek.. berulang-ulang pada harddisk? Selanjutnya harddisk menjadi tidak terdeteksi di BIOS anda? Mungkin anda langsung mengira harddisk tambahan ini mengalami kerusakan.


Itu juga anggapan awal saya ketika memasang harddisk tambahan di komputer saya. Bunyi tek... tek... tek.. seperti menandakan fisik harddisk yang mengalami kerusakan. Tapi ketika saya coba pasang di komputer lain, tidak ada masalah sama sekali. Bunyi tidak terdengar, dan harddisk bekerja dengan baik. Saya kembalikan lagi ke komputer saya, masalah kembali muncul.

Saya coba perhatikan, mungkin masalah di “jumper” yang mengakibatkan konflik dengan perangkat lain. Tetapi tidak ada masalah. Untuk beberapa waktu saya biarkan saja harddisk ini. Sampai beberapa hari kemudian saya iseng mencoba memasangnya lagi. Lho kok... berjalan normal tanpa ada masalah??? Saya penasaran, tapi saya belum menemukan jawabannya.

Beberapa hari berikutnya, ada harddisk lain lagi yang harus saya pasang ke komputer saya. Ternyata harddisk tambahan baru ini kembali berbunyi. Saya coba lepaskan kabel IDE dan power di harddisk yang pertama saya pasang, dan harddisk yang kedua ini saya pasangkan di pada kedua kabel ini, dan ternyata harddisk kedua berjalan dengan baik. Tampaknya masalah ada pada kabel IDE saya, begitu pikir saya. Saya coba ganti kabel untuk lokasi harddisk yang kedua, ternyata masalah kembali timbul.

Dugaan saya beralih ke kabel power supply. Saya coba menukar kabel ini, ternyata harddisk bekerja dengan baik. Bunyi menghilang dan harddisk dapat terdeteksi. Begitu saya kembalikan lagi ke kabel sebelumnya, masalah timbul lagi. Jadi masalahnya ada pada kabel power supply, sepertinya power yang masuk kurang mencukupi akibatnya harddisk berputar lambat dan terdengar bunyi ini.

Untungnya kabel power supply ini jumlahnya lebih dari satu sehingga saya cukup mengunakan kabel lainnya. Jadi jika anda mendengar bunyi harddisk ketika baru memasang, jangan salahkan dahulu harddisknya, coba saja tukar kabel power supplynya. Ini juga berlaku untuk perangkat lainnya seperti CD/DVD-ROM.

Jumat, 07 Januari 2011

Dibuat Pusing oleh Toshiba Satellite A55-S326

Notebook Toshiba Satellite A55-S326 ini milik seorang rekan kerja yang mengalami masalah. Usia notebook sudah cukup lama. Menurut ceritanya notebook ini tidak digunakan selama 2 hari karena ia sedang liburan. Ketika akan digunakan kembali, notebook mengalami blue screen yang diikuti dengan restart. Ini terjadi berkali-kali meskipun sempat bisa digunakan. Awalnya ia mengira karena memori yang belum lama ditambahkan pada notebook ini, tapi ketika memori tersebut dilepas, masalah yang sama tetap muncul.

Akhirnya rekan kerja tersebut meminta bantuan saya untuk memeriksanya. Saya juga awalnya mengira karena memori. Tetapi setelah mencoba mengganti dengan memori lain, kondisi tetap sama, bahkan semakin parah. Tadinya masih bisa masuk Windows dan digunakan selama beberapa menit, tapi sekarang setiap kali masuk Windows, langsung mengalami restart.

Kemungkinan berikutnya mengarahkan saya untuk mengecek kondisi harddisk. Saya coba lakukan scandisk, tapi ternyata tidak ada masalah apa-apa. Kemudian saya lakukan scan virus, ternyata juga bersih dari virus. Kemungkinan lainnya adalah panas prosesor yang berlebihan. Saya agak kesulitan untuk mengecek suhunya, karena saya tidak menemukan cara bagaimana masuk ke BIOS-nya (yang belakangan saya ketahui dengan menekan tombol Esc). Akhirnya saya coba masuk dalam mode SAFE MODE.

Ternyata di SAFE MODE berjalan dengan baik tanpa pernah mengalami blue screen maupun restart. Jadi gangguan bukan pada panas prosesor. Lalu apa masalahnya? Jika di SAFE MODE berjalan dengan baik, maka kemungkinan adalah konflik software-software yang terinstal, meskipun rekan kerja saya mengatakan sudah lama tidak menginstal apa-apa.

Saya coba matikan seluruh software yang berjalan saat startup, ternyata masalah tetap muncul. Ini benar-benar membuat saya pusing. Solusi terakhir adalah Instal ulang Windows. Tetapi saya mencoba menginstal Windows menggunakan harddisk lain dahulu (milik saya) berikut driver-driver-nya yang saya cari melalui internet (kecuali driver wireless LAN, karena saya kesulitan menemukannya). Ternyata masalah menjadi hilang.

Jadi kemungkinan gangguan terletak pada Windows atau harddisk notebook. Saatnya mencoba menginstal ulang Windows di harddisk notebook tersebut. Saat akan menginstal ulang, rekan kerja saya datang dan mengatakan ia memiliki CD Recovery untuk notebooknya. Ini sepertinya akan mempermudah pekerjaan saya, karena cukup mengembalikan ke kondisi awal notebook melalui CD Recovery.

Selesai CD Recovery dijalankan, notebook melakukan restart, dan saya kembali terkejut, masalah yang sama muncul kembali. Jadi kesimpulan terakhir, kerusakan ada pada harddisk. Tapi tetap saya belum puas, saya coba instal ulang Windows di harddisk tersebut. Ternyata Windows berjalan dengan baik. Jadi apakah CD Recovery-nya juga mengalami masalah???

Saya menjadi tidak yakin dimana letak kerusakannya. Windows atau harddisk-nya? Tapi tunggu dulu.., saya masih belum menemukan driver wireless. Untungnya terjadi pada CD Recovery disediakan juga driver-driver notebook ini. Jadi saya instal driver wireless-nya. Tahu apa yang terjadi? Begitu selesai menginstal driver wireless LAN, masalah restart muncul kembali.

Ternyata gangguan diakibatkan oleh wireless LAN notebook ini. Setelah saya matikan fungsi wireless LAN-nya, masalah tidak pernah muncul kembali. Kalau saja saya tahu dari awal, tidak perlu repot-repot memeriksa, langsung saja saya matikan tombol wireless-nya, dan mengatakan kepada rekan saya agar jangan digunakan lagi. Selama dua hari saya mencari penyebab gangguan ini, ternyata masalahnya ada pada sesuatu yang sama sekali tidak saya duga.

Begitulah kalau sebuah komputer berpenyakit aneh. Tapi setidaknya ini menjadi sebuah pengalaman baru untuk saya.