Kamis, 08 Desember 2011

Mencari Direct Refferal PTC Gratis

Kesulitan yang banyak dialami dalam bermain PTC adalah mencari Direct Refferal. Web-web PTC memang biasanya menyediakan refferal yang bisa anda sewa (rent refferal) untuk membantu anda mendapatkan tambahan penghasilan di PTC. Tapi masalahnya adalah anda harus membayar sewa yang berarti ada biaya tambahan yang harus anda keluarkan. Kalau refferal sewa ini cukup aktif mungkin akan menguntungkan, tapi jika kurang aktif tentunya akan merugikan. Itu sebabnya, anda tetap disarankan untuk mencari direct refferal yang tidak perlu anda bayar sewa lagi.

Tapi, untuk mencari direct refferal anda pun harus aktif, setidaknya mengiklankan link-link PTC anda. Jika PTC yang anda ikuti cukup banyak maka akan cukup merepotkan. Anda perlu berkali-kali memasukkan link PTC anda.

Itu sebabnya disini saya akan memberikan salah satu solusi gratisan, tapi fokus di iklan PTC untuk mendapatkan direct refferal. Namanya adalah PTCRefs.com, sebuah website yang khusus mencarikan direct refferal untuk anda. Pendaftarannya gratis, dan selesai mendaftar anda dapat langsung login untuk mendaftarkan link refferal anda.

Berikut caranya :

  1. Buka website PTCRefs disini
  2. Lakukan Registrasi dengan mengklik menu REGISTER! Atau klik tombol Sign Up Now.
  3. Isikan form pendaftaran secara lengkap dan klik tombol Join PTCRefs Now!
  4. Anda akan dikirmkan email untuk verifikasi. Buka email anda anda klik link yang disediakan pada email anda.
  5. Silakan login dengan mengisi username dan password yang anda daftarkan tadi.
  6. Untuk memasukkan iklan PTC anda, cukup klik pada Update Program Ids, dan selanjutnya masukkan username PTC anda pada banner PTC yang telah disediakan dan klik Update Program Username/ID.
  7. Anda dapat melihat statistik refferal anda pada menu Statistik.
  8. Klik pada PTCRefs Refferal Urls yang terdapat link iklan dan banner untuk mempromosikan PTCRefs anda.
  9. Cukup promosikan satu link, anda akan mendapatkan Refferal untuk semua program PTC yang anda daftarkan. Ini akan lebih menghemat waktu.

1 juta Pertama Lewat Internet

========================================



GRATIS Report
"Bagaimana Mendapatkan 1 Juta Rupiah Pertama Anda Lewat Internet"





>> Ya Saya Mau GRATIS Sekarang <<





========================================

TDW Mastery - Bagaimana Berhasil Menjadi True Business Owner

Salah satu tes apakah “Business Owner” atau “Self-employee” yang memiliki business sesungguhnya adalah bila bisnis tadi kita tinggal satu tahun, bisnis tadi bertambah besar atau rugi, (bisakah anda meninggalkan bisnis anda selama satu tahun atau lebih dan saat kembali menemukannya lebih menguntungkan serta berjalan dengan baik daripada ketika anda pergi?).
• Bagaimana bisnis kita berkembang dengan atau tanpa kita ?
Menurut Robert Kiyosaki untuk berhasil menjadi “Business Owner” diperlukan :
A. Pengendalian sistem
B. Kemampuan memimpin orang.
• Banyak orang merasa bahwa yang paling penting adalah produk atau jasanya. Ini tidak mutlak benar.
• Jutaan orang bisa membuat burger lebih enak dari Mc. Donald tapi hanya Mc. Donald yang mempunyai system yang telah menyajikan milyaran burger.
• Menurut saya ada 3 sistem yang diperlukan untuk membuat perusahaan menjadi dahsyat :
1. Sistem sumber daya manusia termasuk pembinaan, reward dan punishmentnya.
2. Sistem kontrol (kontrol arus kas, kontrol kedisiplinan, kontrol keuangan , administrasi, dll).
3. Sistem marketingnya.

Sistem adalah urut-urutan kerja yang logis dan menghasilkan.
Untuk memilih orang-orang yang tepat menurut saya ada 3 kualitas yang diperlukan, yaitu :
1. Passion
2. Integrity
3. Skill

Demikian dari Saya, Jika Anda ingin mendapatkan informasi lebih banyak lagi, Anda bisa mendapatkannya secara Gratis sebuah eBook TDW University – Business Session karya mentor Saya Tung Desem Waringin sebuah panduan untuk meningkatkan kekayaan Anda. Segera klik TDW Mastery,
Anda bisa mendapatkannya di sini :
http://tdwmastery.com/bm/?id=42077


TDW Mastery - Sources to Skyrocketing Your Success

Mengapa Banyak yang Menyerah Bermain PTC

---> Artikel ini saya pindahkan dari blog lama saya yang di tulis pada bulan Juni 2011 <------- Seorang teman saya mengajak untuk bergabung bermain PTC, dengan iming-iming bisa mendapatkan penghasilan tambahan cukup dengan klik-klik iklan dan pendaftarannyapun gratis. Saya tertarik sekali saat itu dan langsung mendaftar, karena saya pikir pendaftarannya kan gratis, jadi ngga ada ruginya. Tadinya saya kira bisa melakukan klik iklan sebanyak-banyaknya setiap hari, dan harga per kliknya juga tinggi, minimal Rp.1000. Tapi perkiraan saya melesat. Harga per klik hanya sekitar Rp.50 dan iklan yang disediakan pun hanya 4 iklan per hari. Kalau pun iklannya lebih dari 4, itu adalah iklan tambahan alias bonus yang nilainya jauh lebih kecil dari iklan utamanya. Iklan bonus inipun tidak banyak. Tapi saya tetap coba ikuti selama kurang lebih satu minggu, toh saya tetap tidak rugi, karena pendaftarannya gratis. Setelah satu minggu, saya mulai membuat hitung-hitungan. Jika sehari hanya disediakan 4 iklan dengan harga masing-masing Rp.50, maka berarti dalam sebulan saya akan mendapatkan : 4 x Rp.50 x 30 hari : Rp. 6000 Ternyata hanya Rp.6000 saja perbulan, jika setahun hanya akan terkumpul Rp.72.000. Jumlah yang sangat kecil menurut saya saat itu. Meskipun gratis, ini hanya akan membuat cape saya saja. Itu pun kalau saya benar-benar dibayar, kalau tidak..! Rugi juga jadinya. Akhirnya belum terlalu lama mengikuti PTC saya menyerah dengan begitu saja. PTC menurut saya hanya sebuah penipuan. Saya tinggalkan permainan ini selama beberapa tahun. Suatu hari, saya sedang berbincang-bincang dengan seorang teman saya yang lain tentang mencari penghasilan tambahan. Ia bercerita ada seorang temannya yang hanya bekerja di rumah dengan meng-klik-klik iklan saja. Mendengar cerita ini saya teringat kembali dengan PTC, tapi saya katakan penghasilan dari PTC hanya kecil sekali. Tidak sebanding dengan cape-nya kita mengklik iklan, belum lagi biaya memasang internet, atau bermain di warnet. Tapi dia mengatakan bahwa temannya mendapat jutaan rupiah per bulan hanya melalui PTC saja, sayangnya, temannya tersebut tidak mau menceritakan rahasianya. Sehabis pembicaraan ini, saya merasa penasaran. Apa memang benar bisa memperoleh penghasilan jutaan dalam sebulan. Saya pun mulai coba cari informasi melalui internet. Cukup mengejutkan juga, ternyata banyak kisah-kisah sukses orang-orang yang bermain PTC. Tapi apa rahasianya? Saat itu saya belum menemukannya. Untuk mengetahuinya, saya berpikir bahwa saya harus terjun kembali ke dunia PTC ini. Bukankah pendaftarannya gratis? Saya pun terjun kembali ke PTC, sambil terus mencari informasi. Meskipun nilai uang yang saya kumpulkan masih kecil jumlahnya, perlahan-lahan saya mulai mengerti permainan PTC. Situs-situs PTC juga menyediakan forum dimana kita bisa mendapatkan kisah-kisah sukses yang memberi semangat untuk kita terus mencoba. Bisnis melalui Internet bukanlah sebuah bisnis yang pasti memberikan kekayaan dalam waktu singkat. Ingat..! tidak akan ada orang yang mau memberi kita uang dengan cuma-cuma atau dengan cara yang terlalu mudah, termasuk PTC. Tetap dibutuhkan sebuah kerja keras yang pantang menyerah untuk dapat berhasil bisnis PTC, sama seperti pekerjaan kita sehari-hari. Jika anda mudah menyerah hanya karena melihat perhitungan seperti yang saya lakukan diatas, maka anda tidak akan pernah berhasil. Cobalah jalani dahulu (toh daftarnya gratis) sambil anda belajar melalui forum-forum yang disediakan pada situs PTC, atau anda dapat mencarinya melalui internet. Saya sendiri menjalaninya selama beberapa bulan sampai saya menerima pembayaran. Selanjutnya saya pun melalui menerapkan trik-trik yang sudah saya pelajari dan menjadi member sampai akhirnya saya bisa memperoleh penghasilan yang lebih besar mulai ratusan ribu hingga jutaan dalam sebulan. Berikut saya berikan daftar PTC Indonesia yang sudah saya buktikan membayar ataupun yang masih saya coba karena masih termasuk PTC baru. Untuk mendaftar, anda dapat klik pada banner-banner dibawah ini.



Incentria




Selamat mencoba...!

Penghasilan Dari PTC Kecil Sekali!!!

Begitulah yang muncul di benak banyak orang yang baru pertama kali ingin mencoba mencari tambahan uang melalui PTC. Saya sendiri awalnya merasa ragu ketika melihat besarnya bayaran per klik iklan, yaitu rata-rata hanya Rp.50,- untuk PTC Indonesia atau $0,01 untuk PTC luar. Jika kita hitung rata-rata perhari diberikan 4 iklan maka : Rp.50,- x 4 = Rp.200,-

Ya..!, hanya Rp.200,- saja per hari. Seandainya ada iklan tambahan-pun, paling hanya menambah Rp.100,- saja.

Jika kita hitung per bulan : Rp.200,- x 30 hari = Rp.6.000,- (enam ribu Rupiah)

Perhitungan seperti ini yang membuat saya pada awalnya menolak untuk ikut PTC, apalagi kalau sampai tidak dibayar.

Tapi suatu hari seorang teman saya mengatakan temannya berhasil memperoleh uang jutaan rupiah hanya melalui PTC. Ah.., apa mungkin?

Ini membuat saya tergelitik untuk kembali mencari tahu. Akhirnya saya mencoba untuk mendaftar satu PTC, Toh daftarnya juga gratis, jadi tidak rugi kan mencoba. Setelah meng-klik iklan, penghasilannya memang cukup kecil. Tapi saya mencoba melihat forum untuk para anggota PTC ini. Ternyata cukup banyak kisah sukses orang-orang yang bermain PTC.

Dari sini saya coba pelajari lagi perlahan-lahan, baik melalui forum yang disediakan ataupun mencari informasi melalui Google.

Pengetahuan saya mengenai PTC semakin bertambah. Saya menemukan trik-trik untuk meningkatkan pendapatan di PTC, dan saya juga belajar berhati-hati agar tidak terjebak dengan PTC yang tidak membayar hasil klik saya.

Saat ini penghasilan saya sudah cukup lumayan meskipun belum terlalu besar, karena saya belum terlalu lama mengikuti PTC.

Jadi, jangan takut untuk mencoba dan terus belajar.

Cara Klik Iklan PTC

------> Artikel ini saya pindahkan dari blog lama saya yang saya tulis pada bulan Mei 2011 <-------------

PTC (Paid To Click) di Indonesia pada dasarnya sudah cukup dikenal bagi pecinta dunia internet, meskipun belum seluruhnya. Tidak sedikit yang merasa bingung ketika menemukan iklan atau informasi berupa ajakan untuk mendaftar PTC, apalagi dengan embel-embel pendaftaran gratis. Saat ada yang mencoba mendaftar, selanjutnya mereka menjadi bingung apa yang harus dilakukan.

Sekali lagi saya mengulang sedikit mengenai apa itu PTC. PTC adalah website yang menyediakan layanan pemasangan iklan dan klik iklan bagi para anggotanya (yang sudah mendaftar). Anda yang mendaftar sebagai peng-klik iklan akan dibayar sesuai dengan jumlah klik yang anda lakukan setiap harinya, menurut iklan yang tersedia.

Asik dong kalo cuma klik iklan terus dibayar, klik aja sebanyak-banyaknya? Ini salah satu pemikiran bagi orang-orang yang baru mengenal dunia PTC. Tentu saja tidak demikian. Jika seperti itu, dalam waktu beberapa hari pemilik website PTC akan mengalami bangkrut. Setiap hari rata-rata disediakan 4 (empat) link iklan standar yang harus anda klik. Jika ada tambahan itu sebagai ekstra yang bisa anda anggap sebagai bonus. Nilainya lebih kecil dari 4 iklan standar, tapi lumayan untuk tambahan.

Untuk melakukan pendaftaran anda dapat klik pada tombol “Daftar Baru”/”Registrasi”/”Register” (tergantung webistenya menggunakan tombol apa), selanjutnya isikan data yang diminta dan terakhir klik tombol submit/daftar/continue. Beberapa PTC mengirimkan email aktivasi yang harus anda klik untuk mengaktifkan keanggotaan anda, tapi ada juga yang langsung mengaktifkan anda. Setelah aktivasi/selesai pendaftaran anda dapat langsung meng-klik iklan. Selanjutnya jika ingin masuk, cukup klik paad tombol “Login” lalu masukan username dan password yang telah anda daftarkan.



Tetapi masih ada yang bingung, dimana iklan yang harus diklik, karena pada website PTC seringkali terdapat cukup banyak iklan dan tidak semua memberikan penghasilan untuk anda. Untuk melihat iklan-iklan dimana anda akan dibayar, anda bisa klik tombol “Lihat iklan” , “Klik iklan”, “View Advertising”, View ads (tergantung webistenya menggunakan tombol apa).


Daftar link iklan yang ditampilkan berbentuk tulisan. Klik pada daftar ini, maka website akan membuka tampilan baru yang menampilkan iklan yang anda iklan.




Perhatikan dibagian atas biasanya terdapat “bar” atau perhitungan mundur sebagai tanda berapa lama anda sudah membuka iklan. Biarkan “bar” berjalan sampai habis atau hitungan menjadi nol, baru kemudian muncul pemberitahuan bahwa sejumlah nilai uang sudah ditambahkan ke akun anda. Ada juga yang menyediakan tombol lagi yang harus anda klik agar uang masuk ke akun anda. Setelah ini anda dapat menutup iklan dan meng-klik iklan berikutnya.

Iklan-iklan yang tersedia harus anda klik satu per satu atau biarkan satu iklan selesai berjalan, baru anda bisa klik iklan berikutnya.

Saran saya, lakukan klik iklan setiap hari dan coba ikuti forum yang disediakan untuk mendapatkan trik-trik memperoleh penghasilan lebih besar.

Catatan : Gambar-gambar diambil dari website PTC IDR-Clickit (saat ini IDR-Clickit sudah tidak aktif), dan berbeda untuk PTC lainnya.

Selamat Mencoba.

Penghasilan Tambahan Melalui PTC

----> Artikel ini saya ambil dari blog lama saya yang saya tulis pada bulan Maret 2011 <----

PTC merupakan kependekan dari Paid To Click yang dalam bahasa Indonesia bisa kita artikan Dibayar Untuk Mengklik. Apa yang di klik? Yang di klik adalah iklan-iklan yang disediakan oleh website-website PTC ini. Kamu akan mendapatkan bayaran setiap kali melakukan klik iklan. Mungkin banyak yang ragu apakah kamu benar-benar dibayar atau tidak. Jangan takut, ini sudah dibuktikan oleh banyak orang termasuk saya sendiri sebagai pemain dalam PTC ini. Memang ada beberapa yang pada akhirnya tidak membayar atau masuk dalam kategori “scam”. Oleh karena itu kamu harus berhati-hati. Termasuk saya sendiri tidak langsung main percaya saja. Tetapi PTC-PTC yang saya perkenalkan disini adalah yang benar-benar membayar dan bisa dipercaya.

Kamu bisa mendaftar dengan gratis dan mulai mengklik iklan yang disediakan. Sebagai permulaan, biarkan uang dari hasil klik terkumpul dahulu, baru pada jumlah tertentu kamu dapat melakukan PayOut (PO) atau permintaan pembayaran untuk masuk ke rekeningmu. Mudah bukan.

Ada dua macam PTC yang bisa kita mainkan. Yang pertama adalah yang menghasilkan dollar seperti : infinitybux, tvibux, dan lainnya. PTC dollar ini adalah PTC yang berasal dari luar negeri dan menjangkau seluruh dunia melalui internet. PTC lainnya adalah PTC Indonesia yang menghasilkan Rupiah. PTC ini lebih bersifat lokal dan dimiliki oleh orang Indonesia.

Untuk PTC penghasil dollar, setidaknya kamu harus memiliki salah satu akun dari Paypal atau Alertpay. Sebagian besar menggunakan akun Paypal. Jika kamu belum memilikinya, kamu bisa mendaftar <a href="https://www.paypal.com/id/mrb/pal=JGPCTD56CSTGL">Paypal disini</a> dan <a href="https://www.alertpay.com/">Alertpay disini</a>. Atau jika kamu belum mau mendaftarkan Paypal atau Alertpay, kamu bisa mengisi alamat email yang kamu miliki pada kolom email Paypal/Alertpay yang diminta, tapi email ini nanti harus kamu daftarkan di Paypal/Alertpay atau bisa juga kamu ganti kemudian.

Untuk PTC penghasil rupiah, kamu cukup mendaftarkan nomor rekening Bank-mu. Umumnya PTC lokal menerima bank-bank seperti BCA dan Mandiri. Beberapa menyediakan layanan untuk bank BNI dan lainnya.

Berikut adalah daftar PTC yang saya rekomendasikan dan kamu bisa mendaftar dengan mengklik banner-banner dibawah ini :

PTC penghasil dollar :





Incentria

PTC penghasil rupiah :



Selamat mencoba.

Rabu, 07 Desember 2011

Camera Murah

Cetakan Tidak Sempurna Pada Epson L200

Epson L200 (sumber : www.epson.co.id)

Epson L200 yang khusus di jual di Indonesia, ternyata cukup menarik perhatian para pengguna printer.
Sebelumnya, banyak pengguna printer di Indonesia yang mengubah printernya menjadi bentuk refill, dimana tinta dapat di isi ulang tanpa harus mengganti cartridge. Cara ini dilakukan guna menghemat harga tinta original yang mahal. Cukup dengan menambahkan tanki tinta dan selang sebagi salurannya, jadilah tinta yang dapat di isi ulang.

Toko-toko yang menyediakan layanan untuk mengubah printer inkjet (tinta) menjadi printer refill ini cukup laris manis di Indonesia. Perubahan printer ini tentu saja menghilangkan garansi resmi dari produsen printer tersebut.

Melihat fenomena ini, Epson menghadirkan printer yang dapat diisi ulang (refill) khusus untuk Indonesia. Sudah sekitar bulan Oktober 2010 lalu Epson meluncurkan dua jenis printer Refill ini, yaitu Epson L100 dan L200. L100 hanya printer biasa, sedangkan L200 adalah printer multifungsi.

Saya tidak membahas mengenai kemampuan kedua printer tersebut, karena sudah cukup banyak yang membahasnya di Internet. Saya hanya ingin membahas mengenai permasalahan yang mungkin terjadi pada Epson L200. Ini karena, beberapa teman saya yang masih baru menggunakan printer ini, memiliki kendala saat menggunakan Epson L200.

Dua orang teman saya yang menggunakan Epson L200 mendapatkan cetakan yang kurang sempurna setelah beberapa bulan menggunakan printer ini.

Yang satu langsung menghubungi saya dan menanyakan penyebab masalahnya. Saya sendiri termasuk baru dalam menggunakan Epson L200, tetapi berhubung teman saya mengetahui kalau saya bekerja di bidang IT, dia sepertinya yakin saja dengan saya. Ini tidak salah, karena saya yang membantu teman saya saat instalasi pertama kalinya.

Hasil cetakan yang kurang bagus. Terdapat bagian yang tidak tercetak sempurna. Karena lokasi teman saya tidak terlalu jauh, saya mengecek langsung kesana. Saya lihat hasil cetakannya, ada bagian yang tidak tercetak. Pertama kali yang saya cek adalah kondisi tinta, yang ternyata masih penuh. Lalu saya coba jalankan “tes print” untuk lebih menyakinkan bahwa ini bermasalah, dan ternyata memang benar.

Saya tidak buru-buru menganggap printernya rusak, tapi yang saya lakukan kemudian adalah menjalan print nozzle, untuk mengecek nozzle dari printer, dan ternyata cetakannya tidak sempurna. Dari sini saya yakin bahwa solusinya hanya perlu menjalankan head cleaning saja. Dan ternyata benar, setelah dilakukan head cleaning, hasil cetakan kembali sempurna.

Epson L200 memiliki tangki tinta yang ditempatkan disisi kiri printer dan terhubung melalui selang. Kadang kala jika tidak sedang digunakan, selang bisa saja terisi udara, sehingga ada celah dimana tinta menjadi terputus karena selang tidak terisi penuh dengan tinta. Saya pernah memiliki pengalaman menangani printer inkjet yang sudah diubah menjadi refill seperti ini. Umumnya inilah yang menjadi penyebab cetakan tidak sempurna untuk printer-printer semacam ini. Dengan menjalankan fungsi head cleaning, maka tinta akan dipompakan kembali untuk mengisi penuh selang, sehingga cetakan kembali sempurna.

Teman saya yang kedua mengalami masalah yang sama, Epson L200 yang dimilikinya tidak mencetak dengan sempurna. Sayangnya, ia langsung mengira tinta yang berwarna hitam habis karena cetakan hitam yang mengalami gangguan. Ia langsung mengisi ulang tinta hitam tersebut dengan tinta refill original Epson. Selesai mengisi, cetakan masih buruk. Ia kemudian menghubungi saya.

Saya pernah mengajari mengenai cara mengisi tinta Epson L200, yaitu setelah diisi kita harus memasukkan kode ID yang terdapat pada botol tintanya. Masalahnya, ia tidak menemukan dimana lokasi untuk memasukkan kode ID tersebut. Saya yang dihubungi pun mencoba membimbingnya melalui telepon, karena saya juga mengira tinta hitamnya sudah habis.

Ternyata tidak ditemukan cara memasukkan ID-nya. Saya meminta waktu untuk mencari informasi mengenai cara mengisi ulang tinta. Ternyata sebelum dinyatakan oleh software Epson bahwa tintanya habis, kita tidak dapat memasukkan ID barunya. Jadi kemungkinan tintanya tidak habis. Saya tanyakan ini kepada teman saya. Teman saya menjawab dia hanya mengira tinta habis dan mengisi ulang, tapi dalam botolnya masih ada sisa sedangkan tangki tinta sudah penuh.

Jadi benar tebakan saya, Ia menambhkan tinta meskipun tinta belum habis. Saya katakan padanya, biarkan saja tinta yang sudah diisi, dan coba jalankan head cleaning. Ternyata setelah dijalankan head cleaning, masalah selesai.

Kesimpulannya, bagi anda pengguna Epson L100 maupun Epson L200, jangan terburu-buru menganggap tinta habis ketika cetakan tidak sempurna. Coba saja cek dahulu kondisi tinta, jika masih cukup banyak, maka tidak perlu diisi ulang. Yang terjadi pada teman saya yang kedua, tadinya saya mengira printernya akan mengalami masalah karena diisi sebelum waktunya dan tidak bisa memasukkan ID tinta. Tapi untungnya itu tidak terjadi. Cara yang terpenting perlu anda lakukan untuk printer semacam ini adalah lakukan head cleaning.

Hal ini terjadi bukan karena kelemahan dari Epson L100 maupun L200, tapi itu memang dapat terjadi pada printer-printer seperti ini. Epson L100 dan L200 tetap dapat diandalkan bagi pengguna yang ingin menghemat harga tinta, tapi tetap mendapatkan printer original tanpa harus kehilangan garansi.

Jumat, 10 Juni 2011

Harddisk Tidak Terdeteksi Saat Instalasi Windows Berjalan


Kejadian unik ini sempat membuat saya mempersalahan harddisk. Bahkan ketika saya coba tanyakan kepada teman saya yang lebih berpengalaman, ia pun beranggapan kerusakan pada harddisknya. Kronologisnya seperti ini.

Komputer yang ingin saya instal sebelumnya menggunakan harddisk SATA. Tapi karena harddisk SATA ini akan digunakan untuk keperluan lainnya, maka saya menggantinya dengan harddisk IDE. Harddisk IDE ini sebelumnya digunakan untuk instalasi sistem operasi Linux.

Seperti biasa, saya masukkan CD Windows ke DVD-ROM dan melakukan reboot dengan setting pembacaan disk diarahkan ke DVD-ROM ini sebelumnya. Semua berjalan dengan lancar, saat melakukan format harddisk dan file-file Windows mulai dicopykan ke harddisk. Setelah pengopian maka komputer melakukan reboot. Nah.., disini masalah mulai muncul.

Reboot berjalan, dan harddisk terbaca, tapi saat komputer mulai membaca sistem, muncul pesan “error read disk” dengan layar hitam. Saya kira mungkin harddisknya tidak terbaca di BIOS. Tapi setelah di cek, tidak ada masalah sama sekali di BIOS. Berikutnya adalah saya mengganti kabel HDD, tapi masalah tetap sama. Saat saya coba menginstal ulang kembali menggunakan CD Windows, sama seperti sebelumnya. Awalnya berjalan dengan lancar, tetapi begitu kembali reboot, masalah yang sama muncul kembali.

Saya pikir mungkin ada masalah dengan harddisknya setelah digunakan untuk menginstal Linux. Saya coba tanyakan pada teman saya, dan ia mencoba mengecek setting BIOS dan menginstal ulang Windows. Tapi tetap masalah yang sama muncul. Ia pun berkesimpulan mungkin harddisknya rusak.

Setelah yakin harddisknya rusak, keesokan harinya saya menggantinya dengan harddisk IDE cadangan saya. Dan mulai kembali menginstal ulang Windows. Tapi ternyata, masalah yang sama juga timbul kembali!!?? Ini berarti kesalahan mungkin bukan pada harddisk. Jadi apanya?

Pikiran saya mengarah pada BIOS. Mungkin BIOS-nya yang bermasalah. Saya mencoba mengutak-atik BIOS, tapi ternyata tetap tidak ditemukan juga penyebab masalahnya. Sudah berkali-kali saya coba, akhirnya saya menyerah.

Saya-pun menekan tombol restart, dan mengeluarkan CD Windows dari DVD-ROM. Ternyata mengejutkan..!!, komputer mulai masuk ke Windows dengan nampilkan logo Windows. Tidak lama kemudian muncul Blue Screen.

That's it...!!! Saya justru malah senang melihat Blue Screen ini, karena ini berarti saya menemukan penyebabnya. Penyebabnya adalah CD Windows yang saya gunakan ternyata yang bermasalah. Jadi saat pesan error muncul yang saya kira harddisk yang tidak terbaca, ternyata bukannya harddisk, melainkan CD Windows-nya.

Saya coba buktikan dengan menggunakan CD Windows lain, dan akhirnya semua berjalan dengan lancar tanpa ada masalah sama sekali.

Well..., ini sebuah pengalaman baru lagi. Mungkin diantara anda ada yang mengalaminya? Cobalah solusi seperti ini.

Senin, 10 Januari 2011

Harddisk Bunyi dan Tidak Terdeteksi

Pernahkah anda memasang harddisk IDE internal tambahan pada komputer anda, kemudian terdengar bunyi tek... tek... tek.. berulang-ulang pada harddisk? Selanjutnya harddisk menjadi tidak terdeteksi di BIOS anda? Mungkin anda langsung mengira harddisk tambahan ini mengalami kerusakan.


Itu juga anggapan awal saya ketika memasang harddisk tambahan di komputer saya. Bunyi tek... tek... tek.. seperti menandakan fisik harddisk yang mengalami kerusakan. Tapi ketika saya coba pasang di komputer lain, tidak ada masalah sama sekali. Bunyi tidak terdengar, dan harddisk bekerja dengan baik. Saya kembalikan lagi ke komputer saya, masalah kembali muncul.

Saya coba perhatikan, mungkin masalah di “jumper” yang mengakibatkan konflik dengan perangkat lain. Tetapi tidak ada masalah. Untuk beberapa waktu saya biarkan saja harddisk ini. Sampai beberapa hari kemudian saya iseng mencoba memasangnya lagi. Lho kok... berjalan normal tanpa ada masalah??? Saya penasaran, tapi saya belum menemukan jawabannya.

Beberapa hari berikutnya, ada harddisk lain lagi yang harus saya pasang ke komputer saya. Ternyata harddisk tambahan baru ini kembali berbunyi. Saya coba lepaskan kabel IDE dan power di harddisk yang pertama saya pasang, dan harddisk yang kedua ini saya pasangkan di pada kedua kabel ini, dan ternyata harddisk kedua berjalan dengan baik. Tampaknya masalah ada pada kabel IDE saya, begitu pikir saya. Saya coba ganti kabel untuk lokasi harddisk yang kedua, ternyata masalah kembali timbul.

Dugaan saya beralih ke kabel power supply. Saya coba menukar kabel ini, ternyata harddisk bekerja dengan baik. Bunyi menghilang dan harddisk dapat terdeteksi. Begitu saya kembalikan lagi ke kabel sebelumnya, masalah timbul lagi. Jadi masalahnya ada pada kabel power supply, sepertinya power yang masuk kurang mencukupi akibatnya harddisk berputar lambat dan terdengar bunyi ini.

Untungnya kabel power supply ini jumlahnya lebih dari satu sehingga saya cukup mengunakan kabel lainnya. Jadi jika anda mendengar bunyi harddisk ketika baru memasang, jangan salahkan dahulu harddisknya, coba saja tukar kabel power supplynya. Ini juga berlaku untuk perangkat lainnya seperti CD/DVD-ROM.

Jumat, 07 Januari 2011

Dibuat Pusing oleh Toshiba Satellite A55-S326

Notebook Toshiba Satellite A55-S326 ini milik seorang rekan kerja yang mengalami masalah. Usia notebook sudah cukup lama. Menurut ceritanya notebook ini tidak digunakan selama 2 hari karena ia sedang liburan. Ketika akan digunakan kembali, notebook mengalami blue screen yang diikuti dengan restart. Ini terjadi berkali-kali meskipun sempat bisa digunakan. Awalnya ia mengira karena memori yang belum lama ditambahkan pada notebook ini, tapi ketika memori tersebut dilepas, masalah yang sama tetap muncul.

Akhirnya rekan kerja tersebut meminta bantuan saya untuk memeriksanya. Saya juga awalnya mengira karena memori. Tetapi setelah mencoba mengganti dengan memori lain, kondisi tetap sama, bahkan semakin parah. Tadinya masih bisa masuk Windows dan digunakan selama beberapa menit, tapi sekarang setiap kali masuk Windows, langsung mengalami restart.

Kemungkinan berikutnya mengarahkan saya untuk mengecek kondisi harddisk. Saya coba lakukan scandisk, tapi ternyata tidak ada masalah apa-apa. Kemudian saya lakukan scan virus, ternyata juga bersih dari virus. Kemungkinan lainnya adalah panas prosesor yang berlebihan. Saya agak kesulitan untuk mengecek suhunya, karena saya tidak menemukan cara bagaimana masuk ke BIOS-nya (yang belakangan saya ketahui dengan menekan tombol Esc). Akhirnya saya coba masuk dalam mode SAFE MODE.

Ternyata di SAFE MODE berjalan dengan baik tanpa pernah mengalami blue screen maupun restart. Jadi gangguan bukan pada panas prosesor. Lalu apa masalahnya? Jika di SAFE MODE berjalan dengan baik, maka kemungkinan adalah konflik software-software yang terinstal, meskipun rekan kerja saya mengatakan sudah lama tidak menginstal apa-apa.

Saya coba matikan seluruh software yang berjalan saat startup, ternyata masalah tetap muncul. Ini benar-benar membuat saya pusing. Solusi terakhir adalah Instal ulang Windows. Tetapi saya mencoba menginstal Windows menggunakan harddisk lain dahulu (milik saya) berikut driver-driver-nya yang saya cari melalui internet (kecuali driver wireless LAN, karena saya kesulitan menemukannya). Ternyata masalah menjadi hilang.

Jadi kemungkinan gangguan terletak pada Windows atau harddisk notebook. Saatnya mencoba menginstal ulang Windows di harddisk notebook tersebut. Saat akan menginstal ulang, rekan kerja saya datang dan mengatakan ia memiliki CD Recovery untuk notebooknya. Ini sepertinya akan mempermudah pekerjaan saya, karena cukup mengembalikan ke kondisi awal notebook melalui CD Recovery.

Selesai CD Recovery dijalankan, notebook melakukan restart, dan saya kembali terkejut, masalah yang sama muncul kembali. Jadi kesimpulan terakhir, kerusakan ada pada harddisk. Tapi tetap saya belum puas, saya coba instal ulang Windows di harddisk tersebut. Ternyata Windows berjalan dengan baik. Jadi apakah CD Recovery-nya juga mengalami masalah???

Saya menjadi tidak yakin dimana letak kerusakannya. Windows atau harddisk-nya? Tapi tunggu dulu.., saya masih belum menemukan driver wireless. Untungnya terjadi pada CD Recovery disediakan juga driver-driver notebook ini. Jadi saya instal driver wireless-nya. Tahu apa yang terjadi? Begitu selesai menginstal driver wireless LAN, masalah restart muncul kembali.

Ternyata gangguan diakibatkan oleh wireless LAN notebook ini. Setelah saya matikan fungsi wireless LAN-nya, masalah tidak pernah muncul kembali. Kalau saja saya tahu dari awal, tidak perlu repot-repot memeriksa, langsung saja saya matikan tombol wireless-nya, dan mengatakan kepada rekan saya agar jangan digunakan lagi. Selama dua hari saya mencari penyebab gangguan ini, ternyata masalahnya ada pada sesuatu yang sama sekali tidak saya duga.

Begitulah kalau sebuah komputer berpenyakit aneh. Tapi setidaknya ini menjadi sebuah pengalaman baru untuk saya.